Share

Tak Bisa Menolak

“Sakit, Bu.” Desi meringis saat ia mencoba untuk duduk rasanya begitu nyeri.

“Pelan-pelan aja, nanti kamu juga harus belajar jalan.”

“Mau duduk aja sakitnya nggak ketulungan apalagi nanti jalan.”

“Udah, jangan banyak ngeluh gitu. Kamu mau cepat ketemu anak kamu 'kan?”

“Iya, Bu.”

Hanya itu yang bisa membuat Desi semangat agar bisa berjalan. Dari balik pintu, Anto melihat bagaimana Desi berusaha untuk segera pulih. Ia tidak tahu bagaimana rasa sakit yang dirasakan Desi tapi melihat wanita itu sering meringis sudah pasti bukan sakit biasa yang dirasa.

Lelaki itu terperanjat saat pundaknya ditepuk dari belakang.

“Kenapa nggak masuk, To?” tanya Pak Adi.

“Saya baru mau masuk, Pak,” bohongnya padahal dari tadi ia berdiri saja memperhatikan Desi.

Pak Adi pun tahu itu, ia merasa ada sesuatu diantara Desi dan Anto tapi ia tidak akan ikut campur jika bukan mereka yang meminta saran padanya.

Desi sudah diperbolehkan untuk pulang setelah lima hari berada di rumah sakit tapi bayi laki-laki yang dib
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rizka Saputry
ga nyangka bnget desi bisa brubah jdi sebaik dan seramah itu kk...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status