Share

Desakan

"Berhenti, biar aku saja. Aku tidak suka ada orang yang masuk kamar Zia dan aku selain kami," ucap Amran menghentikan langkah Zein.

"Gapapa, Zein. Lanjut aja. Toh, Rania juga pernah masuk," sahut Zia sambil memasukkan sepotong demi sepotong buah ke dalam mulutnya tanpa menghiraukan perkataan Amran.

Zein pun kembali melanjutkan langkahnya. "Ayo kita cek bersama saja," teriaknya kemudian dan Amran pun segera mengikuti langkahnya.

Rania menatap tajam ke arah Zia. "Kamu sengaja, kan?" tanyanya sambil berusaha mendekat dengan tangan memegang pisau.

Sejak dulu, Rania memang selalu ingin melukai Zia. Dia iri dengan Zia yang sejak kecil sudah memiliki apa yang selama ini dia impikan. Meski ibunya tidak tahu di mana, Zia selalu mendapatkan kasih sayang yang utuh dari ayahnya. Makanya setelah papanua Zia dan mamanya Rania menikah, Rania selalu berpikir dan menjalankan rencana untuk membuat Zia dibenci oleh orang-orang terdekatnya.

Zia menjadi terlihat jahat di mata papanya, teman, juga saudara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Mutiara Rasa
amran begooo...zia juga ngapain bertahan trs udah pegang kartu hitam mh tinggalin aja bersenang senang buat apa mempertahankan cinta sendiri.. lirik tuh Bara..gemes gue
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
othornya yang PLIN PLAN
goodnovel comment avatar
Iis Widia
gemes sm si Amran koq guoblog banget tuh cowok!!!............
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status