Share

BAB 17: Perkampungan Tersembunyi

Dalam lingkup kabut yang tebal, cahaya itu mulai terlihat semakin jelas bentuknya. Sesekali angin pun bertiup menggoda tubuh mereka berdua dengan hawa dingin yang menusuk tulang, menambah debar jantung keduanya menyaksikan cahaya itu mendekat.

KRETEK..

Samar-samar terdengar suara ranting yang terinjak oleh sesuatu, dari arah yang sama dengan cahaya itu terlihat. Seiring berlalunya waktu, cahaya itu terlihat memancarkan warna kuning, dengan pergerakan yang tampaknya tidak stabil. Bergoyang-goyang tidak beraturan.

“Wan, i.. itu.. bukan sepasang mata besar bukan?” tanya Rosie sambil mengeratkan pegangan tangannya pada jaket Awan.

Awan hanya diam, karena ia sendiri pun tidak yakin apa itu. Ketika jarak mereka berdua dengan kedua cahaya hanya terbilang tujuh langkah saja, terlihat jelas sumbernya.

“Hmmph…” Awan menghembuskan napas pelan.

 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status