Share

93. Kabar dari Naren

Biar bagaimana pun aku juga yang membereskan serpihan kaca tadi. Tidak ada yang mengerti bahkan aku takut jika harus melibatkan orang tua dalam hal ini. Mereka sudah tua dan tidak seharusnya memikirkan banyak hal.

Pintu terketuk begitu keras dan berulang kali. Tidak lama, Naren muncul di baliknya setelah aku suruh masuk saja. Tidak ada Arnila yang menyusul. Aku semakin gamang.

"Gimana, Din? Vidia sudah pergi?" 

"Sudah, Ren. Dia pergi bareng Ferdila tadi."

"Loh, diantar Ferdila?"

"Mereka bakal menikah sabtu nanti." Aku menjawab lirih meskipun tidak sesuai apa yang ditanyakan lelaki itu.

Kedua matanya membulat tanda terkejut. Tentu saja karena beberapa hari kemarin Ferdila nekat mengusir Vidia, sangat marah ketika melihat wajahnya dan kini minta menikah kembali.

Akan tetapi, keterkejutannya semakin menjadi ketika tahu aku setuju dengan pernikahan mereka. 

"Kenapa, Din?"

"Dengan syarat Vidia memeluk Islam. Aku aka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status