Share

98. Menunggu Keajaiban

"Bahas pernikahan Bu Vidia besok. Kira-kira tamu undangan bagusnya dihidangkan apa?" Naren yang merespon Vidia.

Perempuan berambut pirang itu melangkah mendekat dengan senyum bahagia dan berhenti di dekat kami. "Ferdila sudah menyiapkan semuanya." Vidia mengedipkan sebelah mata. "Aku mau ke kamar dulu coba gaun pengantin ini," lanjutnya memperlihatkan paper bag kuning.

"Semoga Ibu Vidia selalu bahagia."

Perempuan itu terkikik. "Tentu saja." Kemudian dia melangkah angkuh masuk kamar dan menutup pintu sedikit keras.

Mungkin saja dia ingat kejadian memilukan dalam gudang tempatnya disandera dulu. Jika seperti itu, pasti menimbulkan dendam yang akan berimbas buruk padaku. 

Aku akan selalu pura-pura tuli dan bisu untuk satu misi. Sikap Vidia juga Ferdila terlalu aneh dan pasti banyak rahasia di balik semua kejadian ini.

"Arnila ingin campur tangan, Din," bisik Naren setelah hening satu menit.

"Gimana?"

"Kalau kamu tidak bisa me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status