Share

bab 38

Malam ini Hanif mengajak istrinya untuk keluar. Di hari spesial sang istri, ia ingin memberi sesuatu yang spesial. Sudah menjadi kebiasaan seperti tahun-tahun yang telah lewat, tetapi kali ini didasari oleh cinta yang tengah menggebu.

"Kita ke mana lagi, Mas?" tanya Tania saat suaminya tak menyebutkan ke mana mereka pergi.

"Ngikut aja," jawab Hanif sambil tetap fokus menatap ke depan.

"Iya, ke mana dulu?"

"Nanti kamu juga tahu," jawab Hanif.

"Bikin penasaran."

Hanif tersenyum tanpa menjawab, ia menoleh sebentar ke arah sang istri sambil satu tangannya membelai lembut kepala Tania.

Tak membutuhkan waktu lama, mereka pun sampai di lokasi, di mana lagi kalau bukan di bukit tempat di mana Hanif memaksa istrinya untuk melayani.

"Kenapa ke sini?" tanya Tania tak mengerti. Biasanya mereka akan ke sini kalau hati benar-benar kacau, mereka akan menghabiskan waktu di sini sambil mengamati pemandangan dari atas.

"Kita bernostalgia," jawab Hanif.

Tania mengernyitkan dahinya. Ia sama sekali tak m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status