Share

bab 39

Lelaki itu hanya tersenyum tipis sambil sekilas menatap Tania. Hal yang tidak pernah ia lakukan pada perempuan manapun. Bahkan pada Murni, ia tak pernah menunjukkan wajah bersahabat, selalu wajah masam yang ia perlihatkan.

Buru-buru Beni mengajak istrinya itu pergi. Mereka tak jadi belanja ke supermarket tersebut.

Sedangkan Hanif menahan amarah, ia mengepalkan tangan lalu menyusul keduanya yang meninggalkan lokasi begitu saja.

"Mau ke mana kamu!" bentak Hanif sambil mencekal lengan Beni. Kali ini ia tidak akan membiarkan lelaki itu pergi, dia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya yang telah menyuruh seseorang untuk mencelakai kakak angkatnya.

"Bukan urusanmu!" jawab Beni dengan menarik tangannya dengan paksa.

"Kamu harus ikut aku ke kantor polisi, kamu harus mempertanggungjawabkan perbuatanmu tempo hari," tekan Hanif.

"Silahkan kalau berani. Tapi ingat, akan ada nyawa yang melayang setelah ini," jawab Beni dengan tertawa sinis.

"Aku tidak akan takut dengan ancamanmu."

"Apa kamu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status