Share

29. Pisau

“Jangan membantahku, Karmila! Suka atau enggak, kamu harus ikut aku pergi!” Sekonyong-konyong Dirga mengangkat tubuh mungil Karmila, membopongnya begitu saja bagai membawa sekarung beras di atas pundaknya.

“Dirga! Apa-apaan, sih, kamu!” Karmila mencoba melawan, tetapi kekuatannya tidak ada artinya dibandingkan dengan Dirga.

Dirga membawa Karmila keluar dari kedai, Hendi cepat-cepat menyusulnya setelah sebelumnya dia meletakkan lembaran uang ke atas mejanya.

“Kau mau bawa Karmila ke mana?” teriak Hendi.

“Pulang! Aku akan mengurusmu nanti,” bentak Dirga.

“Karmila!” Hendi kembali berteriak, memanggil nama Karmila.

Karmila menepuk-nepuk pundak Dirga. “Hei, raksasa! Turunkan aku! Aku janji akan ikut denganmu, tapi aku enggak mau pergi begitu aja. Ada yang harus aku bicarakan dengan Bang Hendi.”

“Apa aku bisa percaya sama kamu?” Dirga bertanya.

“Oh, please, Dirga! Jangan bersikap seperti bocah!” Karmila memutar bola matanya kesal.

Dirga pun menyerah dengan keinginan Karmila. Dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status