Share

28. Mantan

“Kamu ngomong apa?” Hendi berdiri dari kursinya, mendorong Dirga sekadar untuk mendapatkan perhatiannya.

Dirga memalingkan wajahnya dari Karmila, ganti mendelik kepada Hendi. “Ada urusan apa kamu dengan Karmila?”

“Aku yang harusnya tanya begitu!” Hendi kembali mendorong Dirga dengan kasar.

“Kuingatkan, kau sudah dua kali mendorongku. Kau belum puas, ya, kubikin babak belur kemarin itu? Ayo, keluar! Aku enggak mau bikin keributan di sini.” Dirga menantang Hendi.

Melihat situasi di antara keduanya semakin memanas, Karmila buru-buru menengahi. “Tolong, hentikan, Guys! Orang-orang pada lihat ke sini, tahu?”

Dirga menghela napas panjang, lalu menarik kursi kosong, duduk di antara Hendi dan Karmila. “Aku menuntut sebuah penjelasan,” ujarnya dingin.

Hendi menatap Karmila bingung.

“Duduk, dulu, Bang,” pinta Karmila.

“Bang? Kamu panggil si Brengsek ini dengan sebutan Abang, tapi kamu langsung memanggilku dengan sebutan nama?” Dirga memandang Karmila dengan gusar. “Kamu kira, berapa usia bocah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status