Share

142. Akhir Segala Penderitaan

“Berhenti dan angkat tangan atau kami tembak!” teriak seorang petugas kepolisian yang telah berada di ambang pintu bersama beberapa pasukan polisi lainnya.

Rafandra yang mendengar pekikan itu seketika menghentikan aksinya dan menajamkan matanya.

“Bajingan!” umpatnya.

“Daripada tidak sama sekali, lebih baik semua sekarang saja!” sergahnya lagi laku tampak hendak kembali menarik Adhisti ke depannya.

Namun seorang polisi dengan tanggap mengetahui kondisi tersebut segera menembakkan ultimatum ke udara bersamaan dengan beberapa petugas yang dengan sigap memisahkan Adhisti dan Rafa saat Rafandra terkejut atas suara tembakan itu.

Dua orang petugas wanita itu langsung melepaskan Adhisti dari tali sementara dua petugas polisi lainnya langsung menahan Rafandra yang terus memberontak.

“Semestinya memang gue bunuh lo, Chaay! Anjing!! Mati lo anak tiri!!” teriak Rafa begitu para petugas kepolisian menggiringnya pergi dari ruangan itu.

Adhisti menangis lalu dengan cepat tangannya yang sedikit
Annisarz

Hai! Terima kasih banyak sudah mengikuti cerita ini sampai tamat yah!! Terima kasih juga untuk kalian yang sudah kasih gift ke author juga komen, dan lain sebagainyaa, terima kasih banyaak. Untuk ending, ambil yang baik aja ya, buang yang buruk. Maaf kalau selama pembuatan cerita ini banyak yang kurang berkenan di hati kalian. Semoga kita bisa bertemu di ceritaku seelanjutnya yaaah. Boleh dong follow author di IG @annisa_rosyidzzhr atau @annisarz.id Terima kassiiih, see you guys🤍✨️

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status