Share

Bab 90 – Cabut Sampai Ke Akarnya

Sambil berjalan keluar dari kamar bayinya, Ziana mencoba menghubungi Tomo. Setelah menunggu sebentar, akhirnya Tomo mengangkat teleponnya.

“Halo, Ziana. Ada apa?”

[“Ayah dimana sekarang? Kok nggak ada di mansion?”] tanya Ziana sedikit cemas.

“Ayah masih diluar sama bunda, sama anak-anak juga. Kamu bukannya lagi sama Maha? Kok sudah pulang?”

Ziana mengerutkan keningnya mencoba mencerna apa yang Tomo katakan. “Memangnya kenapa, ayah? Aku nggak ada urusan sama dia.”

[“Masih ngambek ya? Kasihan Maha, Na. Dia melakukan itu untuk melindungi Zaidan. Coba kamu pikirkan baik-baik, Na.”]

“Yah, aku masih sakit hati ya.”

[“Ayah tahu. Tapi nggak baik lama-lama bertengkar. Lagian masalahnya sudah jelas ‘kan? Bunda juga titip pesan, bikinin adiknya Zaidan katanya.”]

Ziana melotot kaget dan tersedak liurnya sendiri mendengar permintaan Juwita. “Uhuk! Ayah, aku belum lewat masa nifas. Masa sudah minta lagi?”

[“Ya sudah, nunggu lewat masa nifas kata bunda. Sudah ya. Ayah mau bantu bunda dulu. Inget bai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status