Share

Masa Lalu Papa dan Jayanta

Erika sedang membantu mamanya membereskan meja makan ketika aku dimita untuk mengikuti langkah papa mertua ke ruang kerja. Katanya, ini adalah urusan laki-laki.

   Papa mertuaku menjatuhkan bokongnya di atas meja empuk, duduk menyilangkan kaki. Mirip seperti ketua gangster di film-film.

“Duduklah, menantu!” Dia mempersilakan sembari mengulurkan tangan ke arah sofa yang berseberangan dengannya. Menuruti perintah Sang Mertua, aku pun duduk menegakkan bahu.

“Apa ada hal penting yang ingin Papa bicarakan? Kalau itu soal laki-laki yang menghamili Dwi dan kompensasi kedai, saya akan usahakan.” Aku memulai pembicaraan dengan rasa canggung.

Papa mertuaku lantas tersungging.

“Kamu pikir hanya tentang itu saja urusanku denganmu?”

“La-lalu?”

     Papa melengos, menurunkan kakinya dengan santai.

“Ada hal yang lebih penting dari itu,” tatap mata papa m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status