Share

Bab 17 - Sayangin Kamu

17

Sore harinya, kami sekeluarga menghabiskan waktu dengan berkeliling mal. Ketiga perempuan itu langsung menghilang, yang terlihat hanya kelebat bayangan mereka bergerak masuk dan ke luar dari beberapa toko.

Aku dan Papa memilih untuk mengobrol di sebuah resto kecil. Tak lama kemudian, Amran datang. Pria bertubuh tinggi dan berkulit kuning langsat itu merupakan pacar Neyla sejak dua tahun terakhir.

"Maaf, ya, Om. Tadi pagi nggak bisa datang," ujar Amran pada Papa yang sedang menyesap kopinya.

"Nggak apa-apa, Ran. Namanya juga orang lagi kerja," sahut Papa sambil menatap lekat calon menantunya.

"Nggak pengen pindah kerja, Ran?" tanyaku.

"Pengen, sih, Bang. Bosan juga kerja di pabrik terus. Pengen kerja kantoran kayak Abang gitu," jawabnya.

"Coba aja masukin lamarannya. Ada rencana kami akan membuka divisi baru. Kali aja kamu bisa masuk."

"Wah, iya, Bang. Aku mau. Besok aku langsung masukin lamarannya."

"Iya, nanti kontak Abang biar dibantu follow up ke tim HRD."

"Sip, Bang, mak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status