Share

20|Meyakinkan Nenek

“Aku pikir ada apa sampai Nenek memaksa kita untuk bermalam di rumahnya.” Aku mengusap krim malam pada wajah dengan hati-hati.

“Kamu seperti tidak tahu saja apa yang orang katakan setelah teman-temanmu menikah. Walaupun usia kita sudah empat puluhan, tidak akan menghalangi mereka untuk mendesak kita memiliki anak.” Galang membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur.

Aku menutup wadah krim itu dan memasukkannya kembali ke tas mekapku. “Aku tidak tahu sampai kapan aku bisa bertahan diperlakukan seperti ini.”

“Sudah, tenang saja. Tebalkan telingamu, nanti juga kamu acuh tak acuh dengan pertanyaan itu. Seperti yang kamu alami mengenai desakan menikah.” Dia menguap lebar.

“Rasa minumannya ampun. Entah apa yang Nenek masukkan sampai rasanya aneh begitu.” Aku menjulurkan lidah membayangkan rasanya lagi. Seolah cairan itu masih ada di mulutku.

Dia tertawa kecil. “Ramuan berkhasiat yang bisa membantu kita punya anak laki-laki,” balasnya.

Aku mengerang kesal sambil berbaring di sisinya. “Ba
Meina H.

Selamat hari Minggu, teman-teman~ Waktunya bersantai setelah bersih-bersih rumah.

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status