Share

21. Mendadak Perhatian

Ajeng tersentak ketika sebuah tangan besar menyentuh keningnya.

"Kamu demam."

"Hmm?" Keningnya mengernyit. Wajahnya memang terasa hangat. Mungkin pengaruh dari luka di leher bagian belakangnya.

"Makan dulu, lalu minum obat." Suara tegas Evan tidak membuatnya membuka mata.

Setelah pulang kerja, Ajeng langsung merebahkan diri di atas ranjang. Tadi dokter di klinik milik Deca Group hanya memberinya antibiotik agar lukanya cepat mengering. Ternyata cukup dalam. Pantas saja tubuhnya sedikit demam.

Rambutnya disibak dan diperiksa, setelah itu terdengar Evan mengumpat kasar. Beberapa saat kemudian, Ajeng mendengar Evan memarahi seseorang.

"Saya tidak mau tahu. Laporkan dia ke polisi atas kasus penganiayaan. Minta bukti rekaman CCTV ke operator dan bukti visum ke dokter Indra. Ada lagi satu video dari salah satu karyawan. Tambahkan lagi tuntutannya dengan pencurian kalung berlian dan pencemaran nama baik. Besok, kamu harus sudah memecat dia dan memasukkannya ke dalam daftar hitam. Jangan sam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status