Share

Bab 31

Sore itu, langit mulai menggelap dan hujan turun deras seolah ikut menangis akan keadaan Aruna. Para dokter dan perawat telah bergegas menangani Brahma yang sudah tak sadarkan diri. Aruna, Sebastian, dan Lasmi hanya bisa menunggu di luar dengan hati yang berdebar-debar, berharap Brahma akan baik-baik saja.

Waktu berlalu begitu lambat. Setiap detik terasa seperti selamanya. Aruna terus menggenggam tangan ibunya, mencoba memberikan kekuatan, meskipun dirinya sendiri merasa sangat rapuh. Sebastian berdiri di samping mereka, memberikan dukungan moril yang tak terucapkan.

Setelah beberapa jam yang mencekam, seorang dokter keluar dari ruang medis dengan wajah yang tenang namun serius. "Pak Brahma mengalami serangan jantung yang cukup parah, tapi kami berhasil menstabilkan kondisinya, beruntung ia cepat dibawa kemari," katanya. "Dia perlu banyak istirahat dan harus menjalani perawatan intensif."

Aruna menghela napas lega, air mata bahagia bercampur rasa syukur me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status