Share

Sebuah Undangan

"Rumah banyak yang berubah ya?"

Aku diam saja. Mendorong kursi rodanya. Hari ini Mas Angga boleh dibawa pulang, setelah seminggu perawatan di rumah sakit. Berhubung aku tidak mampu membawanya ke lantai atas, jadi aku membawanya ke kamar di lantai bawah.

"Lo, kamar kita kan di atas, Beib?" aku mengela napas. Membantunya berdiri dan memapahnya ke ranjang.

"Mas bisa jalan sendiri?"

"Hehe. Ya gak sih. Tapi kan kamu bisa memapahku. Istri yang baik pasti tidak akan merasa keberatan, Din. Justru berpahala lo, berbakti sama suami itu namanya."

Satu sudut bibirku tertarik tipis.

"Sayangnya, aku bukan istri yang baik," tukasku. Membenarkan letak baringnya. Dia memang masih lemas. Tapi dia sendiri yang memaksa untuk pulang dan di rawat di rumah.

"Kok kamu kayak gitu?"

"Kamu sendiri lo yang bilang. Makanya, sekarang aku turutin deh sesuai yang kamu katakan."

"Aku? Kapan?"

"Tidak usah dipikirkan, Mas. Nanti juga ingat sendiri." Kulihat mas Angga masih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status