Share

26. Ratu Buaya

“Tebak deh, Si Bima pasti bawa oleh-oleh, gue yakin,” kata Athur, seraya memainkan remot televisi.

Alana, Lili, dan Athur, masing-masing dari mereka sedang merebahkan dirinya di sofa. Seraya menunggu kabar baik mengenai semua bukti yang telah tersebar.

“Kenapa kita nggak jalan-jalan sore aja?” Alana memberikan idenya. “Gue denger sekitar 300 meter arah kanan itu ada danau, langit di sini bagus loh. Bisa sambil liat sunset.”

“Itu yang gue tunggu,” sahut Athur, menyetujui ide yang Alana berikan.

Dengan cepat Athur merapikan rambutnya. Begitu pun Lili, Lili menyetujuinya walaupun Lili terlihat sangat lemas hari ini.

"Kenapa sayangku? Kok lemes sih?" tanya Athur seraya merayu Lili.

"Muak liat muka lo."

"Jangan terlalu benci, nanti kalo lo punya anak, anaknya bakalan mirip gue. Eh ... nggak apa-apa deh, gue kan bapaknya ya."

Lili tersenyum. "Mau kanan apa kiri?"

"Pasti mau di 'cup' ya ... dua-duanya ajaa deh," jawab Athur seraya tersenyum dan menutup kedua matanya. "Gue udah si
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status