Share

Bab 134

Qeiza menarik mundur tangannya dan menyembunyikannya di bawah meja. Dia tersenyum kikuk. “I–iya,” akunya. “Maaf. Aku tidak mengabari kalian.”

“Waaah! Qeiza, selamat ya!” Vany heboh. Dia meninggalkan tempat duduknya. Melompat memeluk leher Qeiza.

Setelah Qeiza menepuk lengannya karena merasa tercekik, Vany kembali ke kursinya. “Siapa lelaki beruntung itu, Qei?” Raut mukanya terlihat antusias untuk mendengar cerita Qeiza. “Bukan mantan suami kamu, kan?”

“Akh!” Vany terpekik. Dia mengusap puncak kepalanya.

“Adnan! Kenapa kamu memukuliku?”

“Biar otakmu berpikir!”

“Pantas saja kamu enggak laku-laku.” Vany memamerkan seringai mengejek pada Adnan. “Kamu kejam!”

“Ampun deh. Kalian ini seperti Tom dan Jerry saja!” Qeiza geleng-geleng kepala melihat ulah dua sahabat lamanya itu.

Sejak duduk di bangku SMA, pola pertemanan mereka berdua selalu diwarnai pertengkaran dan saling ledek. Qeiza merasa hanya dirinya yang waras di antara mereka bertiga.

“Dia yang mulai duluan!”

“Dia yang mulai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status