Share

Bab 135

Manusia bisa berubah seiring waktu. Jadi, setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua.

***

Dae Hyun mendaratkan pandangan sudut matanya pada tangan yang mencengkeram pundak kanannya. Tatapannya terus menelusuri lengan berorot itu hingga sampai ke muka. Penglihatannya segera menangkap wajah oval dengan garis rahang nan tegas. Alis hitam dan tebal menaungi sepasang mata cokelat gelap yang menatap tajam kepadanya.

Dae Hyun menyembunyikan perasaan terkejutnya di balik senyuman tipis. Dia tidak mengerti mengapa lelaki itu melihatnya dengan tatapan benci. Lelaki itu bahkan tak membalas senyumannya.

“Jangan salah paham!” kata Dae Hyun. “Aku tidak melarang Anda berteman dengan Qeiza, tapi … ini hampir malam.”

Dae Hyun pikir Adnan menahannya lantaran belum rela Qeiza meninggalkan kafe tersebut.

Vany menarik baju Adnan dan berbisik, “Jangan gila, Ad! Semua orang melihatmu.”

Adnan membuktikan perkataan Vany dengan memperhatikan sekitar. Benar saja. Semua mata di kafe itu kini tertuju
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status