Share

Bab 143

Laki-laki dan perempuan tidak akan pernah benar-benar bisa menjadi teman dekat hingga dewasa. Kalaupun ada, mungkin hanya satu dari seribu.

***

Qeiza terjaga. Dia membuka mata, tetapi tak bisa melihat apa-apa. Dia mendapati dirinya berada dalam sebuah ruangan gelap. Terbaring di atas lantai dengan kedua tangan dan kaki terikat.

Qeiza mencoba duduk. Kepalanya terasa pusing. Dia menggeleng. Berusaha mengusir sisa-sisa obat bius yang masih memengaruhi kinerja otaknya.

“Di mana ini?” Qeiza membatin. Dia berdiri di atas lutut.

Ruangan tersebut terasa pengap dan lembab. Seperti sudah lama tidak terpakai. “Apa ini gudang tua?”

Qeiza mempertajam penglihatannya. Berharap bisa mengenali benda-benda yang mungkin ada di ruangan tersebut. Beruntung cahaya bulan merembes masuk dari bagian atas dinding sebelah kanannya.

Bergegas dia melempar pandang sekeliling. Sebelum pendar bulan itu kembali menghilang di balik awan.

Qeiza menyadari dirinya saat ini berada di ruang bawah tanah. Pantas saja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status