Share

Bab 146

“Oppa?” Qeiza senang sekaligus khawatir mengetahui Chin Hwa datang untuk menyelamatkannya.

Si mata biru memanfaatkan momen lengah Qeiza. Dia melompat, mengincar ulu hati Qeiza dengan tendangan berkekuatan penuh.

“Anin, awas!”

Chin Hwa berteriak memperingatkan Qeiza. Dia juga bergerak. Menghantam kaki si mata biru dengan lemparan sepotong kayu. Dia memungut potongan kayu tersebut di luar pintu masuk ruang bawah tanah itu.

“Kurang ajar!”

Si mata biru memaki kesal. Dia mengalihkan serangannya kepada Chin Hwa yang kini sudah berdiri di sisi Qeiza.

“Menepilah!” Chin Hwa mendorong tubuh Qeiza menjauh.

“Tapi, Oppa—”

“Tinggalkan ruangan ini!” perintah Chin Hwa tegas, memotong sanggahan Qeiza.

Qeiza mengangguk. Chin Hwa benar. Dia harus keluar dari tempat itu untuk meminta bantuan.

“Mau ke mana, Nona?” Seorang lelaki tak dikenal Qeiza tiba-tiba mengadang jalannya ketika dia hendak menaiki tangga.

Qeiza melangkah mundur. Lelaki yang baru tiba itu lebih tinggi dari dua lelaki lainnya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status