Share

Part 21

Ah, suamiku? Apa Restu sudi aku sebut dengan sebutan itu. Hatiku teriris sakit.

“Saya pamit.”

“Hati-hati di jalan Mas Restu ….”

Setelah melirik Restu memberi uang, mataku mengatup lagi. Dan kurasakan mobil mulai bergerak.

“Isna, tolong letakkan ini di belakang.”

Aku membuka mata mendengar Restu memerintah.

Plastik hitam dengan minyak masih terlihat mengkilat terulur padaku.

“Sepertinya berminyak. Tanganku sudah bersih. Kamu saja yang meletakkan di belakang.” Aku menolak agak kasar. Enak saja, ogah sekali bersentuhan dengan bekas tangan dari orang yang ikut membuatku sakit hati.

Kini aku paham, mengapa Restu masih mencintai wanita itu. Karena dari kedua belah pihak memang masih berharap dan berusaha menciptakan peluang untuk bisa bersama lagi. Ah, ibu mertua yang malang, pasti sangat muak melihat sikap keluarga Marwah ….

***

Aku melihat plastik hitam yang dibawa Restu dari mobil kini berpindah ke atas meja makan. Ingin segera membuangnya, tapi akal sehat dan hati nurani melarang. Aku t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yanti Keke
kelg marwah kn g mampu... trnyata jg g brakhlak.... iiih g bgt.... restu... sy doain Thor Nay bikin km bucin sm Isna sm akut.... Isna.... b strong... hempaskn cowo mcm gitu....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status