Pendekar Bukit Meratus

Pendekar Bukit Meratus

By:  mrd_bb  Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
11Chapters
99views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Japra tak menyangka, peta usang yang diberikan padanya oleh Ki Palung ternyata membawa petaka baginya dan orang-orang sekitarnya. Peta itu ternyata menyimpan sebuah rahasia besar yang membuat klan golongan putih maupun hitam rela mati untuk mendapatkannya, membuatnya terjebak dalam pusaran pertempuran yang tak terelakkan. Belum selesai pergulatannya di tengah-tengah perseteruan golongan hitam dan putih, Japra mengetahui jika ternyata selama ini dia adalah keturunan orang paling berpengaruh di negara itu. Siapa orang itu? Apakah Japra dapat keluar dari pertempuran golongan putih dan hitam? Simak terus kisahnya!

View More
Pendekar Bukit Meratus Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
11 Chapters
Bab 1: Warisan Berdarah
Hutan ini sangat lebat dan terkenal angker, tapi anak bertubuh kecil kurus dengan pakaian mirip pengemis ini agaknya sudah terbiasa ke sini mencari kayu bakar, yang dikumpulkan lalu di jual ke pasar.Di usianya yang baru jalan 8 tahunan, dia harus bekerja keras seperti orang dewasa, karena keadaannya yang miskin. Wajahnya sebenarnya tampan, matanya bulat bersih, hidungnya kecil mancung. Krusaaakk….si anak kecil ini lalu refleks menoleh ke arah suara itu. “Jangan-jangan ular besar,” batinnya mulai waspada, sambil menghunus golok pendeknya yang selalu menemaninya bila ke hutan.Tiba-tiba hampir copot jantungnya, seolah melihat hantu di siang bolong, di depannya sudah berdiri seorang laki-laki yang tak dikenalnya. Tak sadar goloknya sampai terlepas dari tangan, saking kagetnya.Pandangan laki-laki itu menusuk mata polosnya, hingga hati si anak kecil ini mengkerek, ketakutan langsung melanda hati. Kok muncul tiba-tiba saja, batinnya.“Kamu…bawa benda ini, lalu pergii cepat…arghh…aku tak
Read more
Bab 2: Padepokan Golongan Hitam
Dengan kaki gemetaran menahan takut, Japra mendekati jasad Ki Palung. Nekat, dia pun memegang tubuh yang sudah taak bernyawa ini.“Astaga, benaran sudah mati, tubuhnya tak gerak lagi?” batin Japra dan kembali ketakutan melanda hatinya.Tiba-tiba Japra mendengar suara dari kejauhan, tanpa buang waktu, Japra berlari bersembunyi menjauhi jasad Ki Palung, dengan langkah ngos-ngosan saking gugupnya, sambil melihat-lihat situasi.Dia pikir pasti orang jahat yang sudah membuat Ki Palung tewas ini yang datang kembali. Apa yang dia khawatirkan benar adanya!“Ha-ha-ha…si pentolan perampok ini sudah mati!” tiba-tiba terdengar suara orang terbahak.Japra langsung gemetaran tubuhnya. Ternyata yang datang salah satu dari 3 pendekar golok putih, musuh Ki Palung.“Ya Tuhan, itu musuh Ki Palung moga dia tak lihat aku,” batin Japra makin merunduk tubuhnya ke tanah dan terhalang semak belukar yang lebat.Hatinya tentu saja ketakutan, di pikirannya orang itu pasti jahat..! Dari tempat persembunyiannya,
Read more
Bab 3: Jadi Murid Golongan Hitam
Dengan polosnya Japra pun mengangguk, dia bahkan tak ragu sebutkan isi sumpah tersebut. Hingga Ki Boka dan dua orang tadi saling pandang, takjub sekaligus keheranan.“Ini sumpah rahasia padepokan kita, agaknya anak kecil ini tak bohong Ki Boka,” bisik pria yang bernama Agur ini. Ki Boka menganggukan kepala sambil menaksir-naksir tubuh Japra.Tapi…tanpa setahu ke 3 orang ini, Japra sengaja tak ceritakan soal peta Pusaka Bukit Meratus!“Japra, kamu simpan kalung ini, kamu jaga dengan nyawamu, ini warisan Ki Palung buatmu. Dan mulai kini kamu sudah menjadi murid padepokan Ular Hitam dan wajib taati semua peraturan di sini dan kelak kamu harus tunaikan sumpah itu untuk membunuh 3 Pendekar Golok Putih, yang sudah membunuh ketua kita, Ki Palung. Dan jadi musuh bebuyutan padepokan kita ini,” perintah dan pesan Ki Boka buat Japra. Mulai hari itu, Japra pun tinggal di padepokan ini, dia pun juga di beri pakaian khas padepokan, yakni warna hitam dan ikat kepala abu-abu dan ada sulaman kecil
Read more
Bab 4: Murid Tunggal Ki Birawa
Japra mulai rutin berlatih silat bersama 50 anak-anak sebayanya di padepokan itu. Kekalahan dari Sawon membuat Japra makin rajin berlatih makin tekun.Latihan ala Ki Boka dan anak buahnya sangat keras dan tak kenal ampun. Anak-anak itu keturunan dari para perampok itu sendiri. Ki Boka punya obsesi teruskan cita-cita besar Ki Palung, dan didik anak-anak ini jadi kelompok perampok yang hebat kelak.Tentu saja yang namanya golongan hitam, pelajaran yang diajarkan pun beda dengan golongan putih. Metode latihannya bikin Japra terheran-heran sendiri.Kadang mereka di minta latihan berenang di lumpur penuh lintah dengan telanjang bulat, tak peduli laki atau perempuan. Lalu sesekali tangan mereka di minta di rendam dalam air mendidik yang berbau amis. Ki Boka sebut itu sebagai latihan awal, agar pukulan mereka kelak mengandung racun mematikan, yang disebutnya dengan nama Jurus Ular Kobra.Jurus inilah yang dulu hampir membuat Japra tewas di hajar Sawon!“Sekali pukul musuh mati keracunan.
Read more
Bab 5: Ki Durga Sang Pertapa Sakti
Setelah 2 bulan berlatih, suatu hari Japra diminta cari kayu dan bawa bejana besar. “Bikin tungku dan didihkan air dalam bejana itu!” perintah Ki Birawa. Begitu air mendidih, Japra bak tersambar petir saat dia disuruh lepas seluruh pakaian dan tubuhnya harus masuk ke bejana yang airnya mengelegak tersebut. Japra ngeri juga dengan pelajaran ilmu silat yang tak lumrah ini. Tapi dia yakin saja, apalagi saat melihat Ki Birawa menatapnya tajam. Seakan minta muridnya ini jangan ragu masuk ke bejana yang airnya mendidih tersebut. “Rapalkan mantra yang sudah aku ajarkan sambil kerahkan tenaga dalammu. Lalu masuk ke dalam bejana itu cepat!” terdengar perintah Ki Birawa.Japra pun merapalkan mantera itu sambil tarik nafas dan salurkan seluruh kekuatan di dalam perutnya. Tubuhnya tiba-tiba dingin dan tanpa ragu dia masuk ke dalam tungku itu dan duduk di air mendidih.Anehnya panas air itu tak terasa di tubuhnya, Japra pun makin terkagum-kagum dengan kehebatan gurunya ini. Ki Birawa lal
Read more
Bab 6: Didikan Golongan Hitam
Ki Birawa dan Ki Boka terlihat pembicaraan serius. Saking asyiknya berbincang, Ki Birawa dan Ki Boka ngobrol, tak sadar Japra sudah kembali setelah tadi bertemu Aura, dan kini mendengarkan obrolan mereka.“Jadi Maharaja sudah digulingkan seorang pangeran yang juga adik raja terdahulu?” terdengar suara Ki Boka. “Betul Boka, kerajaan sekarang berganti penguasa, pembersihan dilakukan kerajaan. Hati-hatilah kalian, raja yang baru ini kabarnya juga akan babat siapapun yang ganggu kerajaan-nya, termasuk mengganggu warganya!” Ki Boka mengangguk tanda paham dengan peringatan Ki Birawa. Ki Boka pun berencana ‘istirahat’ dulu jalankan aksinya bersama komplotannya.Dia khawatir bila masih beraksi, justru akan bentrok dengan pasukan kerajaan yang baru dan bakal panjang urusannya.“Boka, aku heran, katanya peta pusaka bukit meratus sudah berhasil di rebut Ki Palung. Tapi anehnya, saat dia tewas ditangan 3 Pendekar Golok Putih, peta itu lenyap! Apakah selama ini kamu selidiki kemana lenyapnya
Read more
Bab 7: Diam-diam Dididik Jadi Pendekar Jahat
“Rapalkan mantra yang sudah aku ajarkan sambil kerahkan tenaga dalammu. Lalu masuk ke dalam bejana itu cepat!” terdengar perintah Ki Birawa.Japra pun merapalkan mantera itu sambil tarik nafas dan salurkan seluruh kekuatan di dalam perutnya. Tubuhnya tiba-tiba dingin dan tanpa ragu dia masuk ke dalam tungku itu dan duduk di air mendidih.Anehnya panas air itu tak terasa di tubuhnya, Japra pun makin terkagum-kagum dengan kehebatan gurunya ini. Ki Birawa lalu beri petunjuk-petunjuk dan Japra dengan mudahnya mampu ikuti semua petunjuk tersebut. “He-he-he…ilmu pukulan Ular Kobra dan Jurus Halilintar yang aku ajarkan sudah bisa kamu serap Japra. Tinggal terus kamu latih maka 1 tahun lagi, seluruh anak buah Ki Boka bukan tandinganmu lagi,” terdengar suara Ki Birawa tertawa lepas khas burung hantu. Ki Birawa bangga bukan main, murid tunggalnya ini tak mengecewakannya, bahkan melebihi ekspektasinya.“Kelak kalau dia dewasa, Ki Boka bahkan aku sendiri bisa saja bukan tandingannya lagi, bi
Read more
Bab 8: Jurus Ajaib
“Japra, hari ini kita turun gunung, kita akan menemui orang-orang dari Kerajaan Daha, mereka ini bukan orang sembarangan.”“Baik guru!”Setelah berkemas seperlunya, keduanya berlari cepat menuju sebuah tempat, kalau dulu Japra sering tertinggal dari Ki Birawa. Kini sebaliknya, berjam-jam berlari cepat, wajahnya biasa saja.Terbalik dengan Ki Birawa, terdengar deru nafasnya, tanda kelelahan berlari cepat, di samping tenaga dalamnya belum pulih 100 persen. Faktor usia juga mempengaruhi kekuatannya.Apalagi 90 persen tenaga dalamnya sudah di oper ke tubuh murid tunggalnya ini.Tempat yang dituju ternyata sebuah kampung yang terletak di sebuah perbatasan dengan Kerajaan Daha ini. Dua minggu kemudian mereka sampai di sebuah kampung yang terlihat porak poranda, sepertinya bekas perampokan.“Hmm…siapa yang merampok habis-habisan kampung ini?” gumam Ki Birawa.Kakek tua ini mendekati seorang warga yang nafasnya senin kamis, golok masih tertancap di perutnya.“Siapa pelakunya,” tanya Ki Biraw
Read more
Bab 9: Mantan Selir Cantik
“Ilmu setan…? Ilmu apa itu guru?” dengan polosnya Japra malah balik bertanya. Ki Birawa seolah habis akal mendengar ucapan Japra ini.“Duduklah, kosongkan tubuhmu!” perintah Ki Birawa, dengan patuh Japra duduk dan mentaati perintah gurunya.Ki Birawa lalu meraba seluruh tubuh muridnya sambil kerahkan tenaga dalamnya. Sampai berulang-ulang dia lakukan itu, tapi tak ada yang aneh dengan tubuh Japra.“Aneh sungguh aneh…tenaga dalamnya hanya terisi seperti yang ku ajarkan selama ini, kenapa tadi dia bisa melakukan jurus setan itu?” pikir Ki Birawa kebingungan.“Guru, tolong ceritakan, apa yang sesungguhnya terjadi padaku?” Japra kini memandang gurunya, seakan meminta penjelasan.“Kita pergi dari sini, nanti di jalan aku ceritakan,” tanpa menunggu jawaban Japra, Ki Birawa jalan duluan.Saat akan pergi, alangkah kagetnya Japra, puluhan wanita yang tadi jadi korban penculikan dan pemerkosaan para perampok, sudah jadi mayat!“Astagaaa….apakah ini akibat perbuatanku..?” rasa sesal langsung men
Read more
Bab 10: Di Adu Dengan 2 Musuh Tangguh
“Paman Jenderal Bugi, mundur dulu..!” tegur Putri Reswari dengan tenang. Pengawal yang ternyata seorang jenderal ini langsung membungkuk hormat dan mundur ke tempatnya semula.“Ki Anom tolong anda juga kembali ke tempat duduk. Di sini ada paman kakekku Ki Birawa yang berjuluk Pendekar Halilintar. Tolong paman bantu jelaskan tujuan pertemuan kita hari ini!”Japra yang sempat ikutan tegang, melihat gurunya berdiri dan kini mendekati Putri Reswari, lalu beri hormat, kemudian dia berbalik ke semua undangan.Julukan Pendekar Halilintar membuat undangan yang gaduh langsung diam, siapa yang tidak kenal guru Japra ini.Seorang tokoh tua pendekar golongan hitam, yang kesaktiannya bikin ‘ngeri’ lawan-lawannya, sekaligus terkenal kekejamannya.“Terima kasih Yang Mulia Tuan putri dan Yang mulia Pangeran Warman, juga Temangggung Odor, Jenderal Bugi dan yang lainnya. Saya hargai ucapan Ki Anom tadi! Benar yang kita hadap
Read more
DMCA.com Protection Status