Share

Pertemuan Para Sigindo

Saat alam pikir Pak Cik akan lebih jauh merantau, sekonyong-konyong Aditya membuyarkannya.

"Bagaimana teman-teman? Bukankah ceritaku begitu memikat?"

Sebuah pertanyaan satire dari Aditya menghidupkan kembali heningnya suasana.

"Apanya yang memikat Aditya? Bagiku ceritamu memuakkan!" tiba-tiba Candra menindas pertanyaan Aditya dengan sengit.

Pak Cik dan Nadir yang sedari tadi mendengarkan jadi bingung dengan keadaan yang ada. Nadir melayangkan pandang pada Pak Cik. Meminta persetujuan Pak Cik untuk bicara. Pak Cik menganggukkan kepala memberi persetujuan.

"Temanku, Aditya dan Candra, aku sejujurnya jadi bingung dengan arah percakapan ini," tanya Nadir dengan polos.

"Kenapa kau bingung Nadir?" tanya Aditya singkat.

"Kau Aditya, kudengar sedari tadi memuja puji Sriwijaya. Seolah tak ada yang jelek dari Sriwijaya. Sementara di satu sisi, Candra menyatakan ketidaksukaannya akan ceritamu. Sesungguhnya apa yang hendak kalian berdua sampaikan?"

Terkekeh Aditya merespon pertanyaan Nadir.

"Kau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status