Share

Padepokan Dalam Bahaya

Di dalam padepokan, Raden Kusuma menyaksikan banyak sekali panah yang mengucur deras dari langit-langit.

“Lindungi bagian atas kalian!” Teriaknya kepada seluruh murid padepokan Ajisaka.

Dia baru ingat kalau Ki Langkir memberi informasi jika di sebelah Timur padepokan ada pasukan pemanah berjumlah sekitar dua puluhan orang.

Lupa sejenak, mati pasukan seribuan. Semua sudah terlambat. Panah terlanjur diguyurkan ke arah lapangan tengah padepokan. Beberapa murid padepokan sempat membentuk perisai energi di bagian atas mereka.

Tapi sayang, di kiri-kanan sudah berkeliling musuh. Empat murid padepokan tewas karena tusukan tombak. Satu di antaranya terkena sabetan pedang hingga perut dan kakinya terpisah.

Raden Kusuma sangat murka. Murid padepokan Ajisaka adalah harta paling berharga yang pernah ia miliki. Selama menikmati masa tua, Raden Kusuma hanya ditemani oleh belasan muridnya.

“Jangan bermain api dengan padepokan Ajisaka!&rdqu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status