Share

42. Ajakan Vina.

Aira berjalan ke rumah dengan berkali-kali menghembuskan nafas. Ia merasa tak habis fikir, bagaimana mereka bisa ikut merasa kesal dengan kehadiran Yulia di dalam rumah tangganya.

Aira berjalan ke arah dapur dan melamun sambil berdiri menghadap ke jendela halaman luar. Sayuran yang awalnya akan ia potong pun malah dibiarkan saja di atas meja.

"Mungkin itu sebagai bentuk kepedulian mereka padaku sebagai sesama wanita. Tetapi ... Tidak benar juga kalau pada akhirnya mereka merasa terancam dengan sikapku. Seharusnya mereka juga ikut mendukungku, bukannya malah ... "

"Kenapa, sih, kok gak biasanya ngomel terus?"

Aira langsung terjengkat kaget dan mendapati Alan sudah berada di belakangnya.

"Ya ampun, Mas, aku kaget banget, tau." Aira mengusap dadanya berkali-kali sambil menghembuskan nafas.

"Maaf. Tadi Mas sudah ucap salam, tapi gak ada jawaban walaupun pintu terbuka. Ehh, ternyata kamu sedang melamun di sini sambil ngomel sendirian."

Aira mengerucutkan bibirnya di hadapan Alan. "Ey, a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status