Share

BAB 49

Dzurriya mendongak jauh ke angkasa sambil memayungi sebagian wajahnya yang silau oleh sinar mentari dengan punggung tangannya.

‘Ternyata memaksa menatap sesuatu yang jauh dari kemampuan kita itu menyakitkan’

Desah Dzurriya kemudian menatap jendela-jendela di atasnya.

‘Mas, makasih buburnya kemarin, enak’

Gumam Dzurriya dalam hati. Karena marah, ia belum sempat berterima kasih pada suaminya kemarin malam.

“Ternyata kau ada di sini?”

Dzurriya menoleh ke arah Ryan yang kini tengah berjalan ke arahnya sambil menenteng kresek hitam di tangan kanannya.

“Ini, untukmu,” ujar Ryan sambil menyerahkan bungkusan itu padanya.

“Apa ini?” Ucapnya penasaran.

“Lihatlah sendi..”

Belum selesai Ryan berkata, kresek itu sudah dibuka. Seketika wajah Dzurriya berubah begitu senang.

“Kelengkeng,” ujar Dzurriya sambil menatap Ryan yang mengangguk ikut senang.

“Makasih ya,” seru Dzurriya sambil menaruh plastik itu di sebelahnya.

Ia mulai mengupas buah itu dan memakannya. Saking sukanya, ia mengulum buah itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status