Share

BAB 9

“Aku—”

“Tikno!” Seolah tidak membiarkan Dzurriya menjelaskan, Eshan malah berteriak memanggil sang kepala pelayan.

Tidak lama kemudian, Tikno tampak berlari tergopoh-gopoh mendengar teriakan dari suaminya tersebut. “Ya, Tuan.”

Eshan mendekat ke arah Tikno. Setiap langkahnya yang menggema di lantai marmer.

Namun, berbeda dengan Dzurriya yang sudah gemetaran, Tikno malah tampak sangat tenang.

“Sudah berapa kali aku bilang untuk melarang Braha masuk ke rumah ini,” ucapan Eshan yang dingin dan dalam itu dilontarkan untuk Tikno. “Siapa yang berani mengizinkannya masuk?”

Begitu banyak pertanyaan di kepala Dzurriya, tapi wanita itu memilih tetap diam dan berdiri sambil menundukkan kepala di belakang Eshan.

‘Braha? Siapa sebenarnya dia? Kenapa dia sampai naik pitam seperti ini?’

Tikno menundukkan kepalanya. “Mohon maaf, Tuan—”

“Kalian berani mengabaikan perintahku?!” suara Eshan naik satu oktaf, membuat Tikno kembali menutup mulutnya.

“Kutanya sekali lagi. Siapa yang mengizinkan Braha mengi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status