Share

278. Logika Unik

"Kamu haid?"

Jaka terkejut ketika melihat alat vitalnya berlumuran darah.

"Berhubungan saat datang bulan berisiko buat kesehatan."

Minarti berusaha tersenyum di tengah rasa sakit luar biasa.

"Bukan darah haid."

Jaka memandang tak berkedip perempuan dalam tindihannya. Mata bening kebiruan itu mengguyur sejuk dan menghempaskan pada kenyataan yang sulit dipercaya.

"Aku bercinta dengan suamiku tanpa penetrasi. Kami ingin mempersembahkan untuk pangeran."

Mereka merasa bangga putera mahkota sudi memberkati pernikahan mereka dengan bercinta, sepekan pula.

Sebuah logika unik.

Minarti sangat bahagia saat pangeran menghantamnya dengan sangat bernafsu, pesonanya berarti mampu memancing gairah, meski ia kesakitan tiada tara.

"Kau mestinya bilang." Jaka mengecup bibir sensual itu dengan mesra. "Maafkan aku sudah berbuat kasar."

"Pangeran bebas berbuat sekehendak hati terhadap diriku. Kepuasan pangeran adalah kehormatan bagiku. Maafkan aku sudah mengecewakan pangeran karena kelewat mellow."

Jaka be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status