Share

284. Berpikir Bijak

Jaka muncul kembali di dekat kuda coklat di Hutan Gerimis.

"Urusan di istana sudah beres Yang Mulia?" tanya si Gemblung.

"Mestinya beres kalau mereka berpikir bijak," jawab Jaka. "Tapi istana kekurangan pemikir bijak."

"Beruntung aku makhluk tidak berakal, jadi tidak perlu berpikir."

"Makhluk berakal juga banyak yang tidak berpikir."

Ratu Nusa Kencana hanya memikirkan kepentingan Raden Mas Arya Bimantara, tapi mengabaikan perasaan Nyi Ratu Suri.

Barangkali sri ratu berharap dengan berpihak kepada leluhur garwanya selaku ketua Dewan Agung, maka Nusa Kencana mendapat keringanan untuk setiap bencana yang terjadi.

Padahal semua pejabat istana tahu, ia takut kehilangan cinta Pangeran Wikudara kalau membela Nyi Ratu Suri.

"Aku kira sri baginda ingin mengakhiri perjanjian leluhur karena Raden Mas Arya Bimantara sudah mencapai kedudukan tertinggi di alam roh," kata Jaka. "Ia merasa perjanjian itu sudah tidak memberi manfaat baginya."

"Barangkali gusti ratu kecewa dengan perjanjian leluhur, ia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status