Share

288. Jalan-jalannya Kurang Jauh

Pertarungan antara Jaka dan enam tokoh sakti dari Selatan berjalan sengit, sementara dua lagi dihadapi Sanjaya dan komandan legiun.

Daun-daun berguguran terkena pukulan dahsyat yang nyasar. Kereta hancur dan kuda kabur menyelamatkan diri.

Kuda coklat milik Jaka bersembunyi di balik pohon besar.

"Kalian sungguh tidak tahu diuntung!" kata Sanjaya. "Aku menerima kalian baik-baik, tapi kebaikanku dimanfaatkan dengan keji!"

Sanjaya mengirim kombinasi pukulan dan tendangan, pendekar bercambang lebat menangkis dan menghindar.

Sesekali pendekar itu melancarkan serangan dan mengenai udara.

Ia kesulitan mendaratkan pukulan karena Sanjaya bukan pendekar kaleng-kaleng.

"Kau lumayan juga, Sanjaya," puji pendekar bercambang lebat. "Aku kira ucapan Pangeran Nusa Kencana benar juga bayaranku terlalu murah."

"Aku lebih dari lumayan, cambang jelek!" geram Sanjaya. "Kau kurang jauh jalan-jalannya! Tidak tahu dalamnya sungai dan tingginya pohon!"

"Kau betul juga! Aku mesti tahu tingginya pohon!"

Pendekar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status