Share

Bab 150

Setelah beberapa menit, Olivia bergumam, “Kamu pikir aku ingin masuk ke kamarmu? Kalau suatu hari nanti kamu memohon padaku untuk masuk ke sana, aku juga nggak akan masuk.”

Namun, ketika memikirkan bahwa dia juga mengunci pintu setiap kali masuk ke kamarnya, Oliva berhenti menggerutu. Ini semua adalah dampak dari pernikahan kilat.

Setelah menghabiskan sup yang dibuatkan Stefan untuknya, Olivia pun pergi ke kamarnya untuk beristirahat.

Malam itu pun berlalu.

Saat Olivia bangun keesokan harinya, matahari sudah tinggi di atas langit.

Dia mengambil ponselnya yang ada di meja samping tempat tidur dan melihat sudah jam tujuh lewat. Dia yang biasa bangun pagi jarang sekali tidur sampai jam segini. Dia biasanya bangun sekitar jam enam pagi.

Ini pasti karena alkohol yang dia minu semalam.

Untungnya, kepalanya tidak sakit ketika bangun.

Dia hanya merasa sangat lapar.

Dia merasa sangat kasihan pada kakaknya semalam. Ketika makan di rumah kakaknya, dia tidak banyak makan. Dia jadi semakin lapar se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status