Share

Bab 15

“Jangan kecewakan, Papa.” Papa Alfian menghentikan langkahnya di ambang pintu. Berbalik dan menatap putrinya dengan sorot mata tegas.

Lidah Eva terasa kelu. Tidak ada lima menit rasanya beban terasa berat di pundaknya. Perkataan papanya bukan lagi tawaran atau ajakan, melainkan tuntutan diharuskan untuk datang.

“Apa Papa tidak datang?” pertanyaan pelan lolos kembali membuat Papa Alfian menghentikan langkahnya untuk membuka pintu ruang kerja Eva.

Ingin sekali Eva menolak, tentu tidak ingin bertemu dengan suaminya. Rasanya ingin sekali Eva menghindari semua itu. Cukup di rumah bagai orang asing sudah membuatnya sesak. Apalagi bagaimana diluar nanti, sangat kenal bahkan hampir tiap malam di ruang yang sama harus asing ketika di luar rumah.

Papa Alfian menggeleng. Sorot matanya tidak berubah selalu tegas, tapi tersirat rasa kelegaan menatap Eva. “Sudah ada kamu, kenapa Papa harus datang.”

Eva membuang napas panjang dan mengangguk. “Eva mengerti dan tidak akan kecewakan Papa.”

Papa Alfian
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status