Share

Bab 22: Klien Pertama

Ponsel Mentari bergetar saat istirahat makan siang. Mentari mengambil ponsel di samping piring dan membukanya.

Tari, gimana magang kamu? Mentor kamu galak ga?

Pesan Whatsapp dari Adrian.

Mentorku galak. Setiap hari aku dibentak. Kata orang, kalau pria dapat mentor wanita, pasti dimanja. Kenapa aku ga, ya?

Pesan keduanya diakhiri dengan emoji tertawa terpingkal-pingkal.

Mentari membalasnya.

Kurang sogokan mungkin.

Dia juga mengakhirinya dengan emoji tertawa.

Kira-kira bagusnya aku sogok dengan apa?

Makan siang tiap hari.

Haduh, uang sakuku buat bayar makannya dia dong. Adrian kembali mengakhirinya dengan emoji tertawa.

"Tari, dicari Bu Wita." Seorang karyawan memanggil Mentari dengan membuka sedikit pintu pantry.

Mentari melirik jam ponselnya. Hampir jam 1. Dia kebablasan bicara dengan Adrian hingga lupa waktu. Bergegas Mentari membereskan sisa makanannya dan kembali ke mejanya di dekat Bu Wita.

Melihat Mentari yang mendekat, Bu Wita memanggilnya, "Tari, cepat ke sini."

Berlari Mentar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status