Share

Bab 35: Kenyataan Pahit

Keluarga kecil itu tiba di rumah orang tua Argan hampir jam dua belas siang. Argan sengaja mengendarai mobilnya lebih cepat dari biasanya untuk mengejar waktu makan siang.

"Keluargaku tepat waktu. Makan siang selalu jam dua belas pas," pamer Argan dalam perjalanan.

"Kalau demi mengejar itu dan kita kecelakaan, tidak ada artinya!" seru Mentari yang tidak menyukai cara mengemudi Argan yang asal-asalan melambung kendaraan lainnya.

Telah beberapa kali Mentari menegur Argan setelah dia dan Feliz hampir terjungkal ke kaca mobil depan, karena Argan melakukan rem mendadak. Tapi, seolah tidak menganggap Mentari, dia terus melaju dengan kecepatan semaksimal yang dia bisa.

Kekesalan membuncah dalam dada Mentari ketika mobil telah tiba, namun dia harus bersikap baik pada keluarga Argan. Bagaimanapun mereka telah menjadi keluarganya juga.

Ayah Argan menyambut kedatangan mereka dengan hangat. Dia memeluk Mentari.

"Bagaimana kabarmu, Tari? Sehat?"

"Iya, Pak. Tari sehat."

Argan menatap Mentari tajam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status