Share

Bab 34: Acara Tak Terduga

Argan sesekali pulang dan tidur di rumah, namun tak sekalipun Mentari mengajaknya bicara. Jika Argan bertanya, Mentari hanya menjawab sekedarnya, lalu meninggalkannya. Dia tidak ingin diperlakukan seperti orang bodoh yang bisa diperdayai lagi.

Meskipun diperlakukan seperti itu, Argan tidak merasa canggung. Dia malah akan mengajak ibu, Cahya atau Winar bercakap-cakap. Terkadang dia akan melirik Feliz dan mengajaknya bicara sebentar. Saat melihat itu, Mentari hanya menahan emosinya, padahal dalam hati dia ingin meneriaki Argan yang tidak bersikap layaknya seorang bapak.

"Papa dan Mama ingin bertemu Feliz," ucap Argan saat mereka sedang makan malam suatu hari.

"Silakan. Mereka bisa mengunjungi Feliz," ucap Mentari datar. Mentari semakin pintar menyembunyikan perasaannya di depan Argan. Kata Cahya, Mentari menjadi semakin dewasa dan sabar. Itu sebuah pujian yang disukai Mentari, karena dia tahu, usahanya sedang membuahkan hasil.

Argan meletakkan sendok dan garpu di piring, lalu menatap Me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status