Share

Bab 62: Ke Jakarta

Sebuah kejutan menyambut kepulangan Mentari dari bekerja.

"Hai, Tari, apa kabar?" Ajeng, kakak Argan duduk di ruang tamu ditemani ibu.

"Ka Ajeng. Kabarku baik, Kak Ajeng apa kabar?"

"Aku baik, Tari."

Mentari bertanya-tanya dalam hati tujuan kedatangan Ajeng. Ajeng bukan kakak ipar yang akrab dengan Mentari. Mereka tidak bertukar sapa lewat telepon atau Whatsapp.

Mata Mentari berkeliaran.

"Kamu mencari Argan?" Ajeng membaca gerak-gerik Mentari. "Dia tidak ikut, aku datang sendirian. Aku baru saja kembali dari Singapura. Koperku masih di dalam mobil. Cape sekali, tapi aku menyempatkan waktu kemari."

Mentari ingat telah melihat sebuah mobil terparkir di jalan seberang rumah. Dipikirnya itu mobil tamu tetangga depan.

"Aku lupa membelikan kalian oleh-oleh seperti waktu itu saat aku pulang dari Bali, karena aku buru-buru. Pekerjaanku menuntut ketangkasan, jadi kadang hal-hal sepele jadi terlupakan."

'Kakak adik sama saja,' batin Mentari. Gaya bicara Ajeng persis seperti gaya bicara adiknya,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status