Share

Chapter 56

''Itu, koleksi kakek. Dia bilang itu mainan. Sekarang kamu lihat sendiri kan, bagaimana mungkin Saya membawa orang lain masuk ke ruangan ini? Apalagi perempuan panggilan? Yang benar saja,"

Ujar Arsan menggelengkan kepalanya seraya menghela napas dengan berat dan menatap wajah Marren yang menunduk menghindari tatapan mata suaminya.

Marren terlihat salah tingkah, malu dan gugup bercampur menjadi satu. Entah apa pun itu perasaannya semakin tidak karuan dan ia merasakan debaran dalam jantungnya semakin kencang.

"Maafkan saya, saya... Harusnya saya tidak percaya ucapannya, tapi, sebenarnya saya tidak percaya, hanya saja aku selalu menemukanmu dengan perempuan lain. Ya sudah Saya bisa apa. Jadi Saya hanya akan bekerja sesuai porsi saya saja. Dan kalau kamu tidak mengatakannya pada saya, bagi Saya, saya tidak berhak tahu. Ya sudah..." sahut Marren terbata-bata seraya beranjak meninggalkan ruangan itu.

Namun baru selangkah ia hendak pergi, Arsan segera menarik Marren dan memeluknya dari be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status