Share

Baby Sitter Dadakan

Keesokan harinya Dinda kembali bersikap biasa. Seolah tak pernah terjadi perang dingin di antara mereka semalam. Dinda memang tak betah berlama-lama marah. Ia tetap menyiapkan pakaian kerja Fahri dan metakkan dengan rapi di tempat tidur. Menyiapkan sarapan dan menemani Fahri di meja makan. Bahkan Dinda masih saja mencium tangan Fahri dengan hormat tatkala lelaki itu hendak berangkat kerja.

"Aku berangkat," tukas Fahri sebelum menginjak gas mobilnya. Tadinya ia hendak meminta maaf atas kesalahannya semalam, tetapi mulut Fahri terasa berat untuk mengucapkan kalimat penyesalan itu.

Dinda hanya mengangguk. "Assalamualaikum, Uda. Hati-hati di jalan!" ucapnya dengan lambaian tangan dan senyum lebar. Tak terlihat di wajah Dinda bahwa hatinya sedang tak baik-baik saja. Ia masih melambaikan tangan hingga mobil Fahri sudah tak lagi terlihat di jalanan pagi buta yang masih minim cahaya itu. Dinda berbalik, tertegun menatap rumah sambil berkacak pinggang, kemudian menarik napas dalam-dalam.

Ud
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status