Share

Hati Batu

Pagi ini Dinda kembali menyiapkan sarapan dengan pakaian yang sudah rapi. Mengenakan kemeja berwarna coklat pastel, dipadukan kerudung dan celana palazzo coklat tua. Polesan riasan tipis membuat wajah yang beberapa hari ini selalu terlihat diliputi awan mendung itu berubah sedikit cerah. Iya, sedikit cerah, karena kali ini Dinda tak seeksprerif biasa. Fahri tak tahan untuk tak memperhatikan wajah datar Dinda saat menghidangkan sarapan. Kembali niat untuk menggoda Dinda terbersit dalam benaknya.

"Kalau ngelayanin suami, senyum dikit gitu, Nda. Jangan pasang muka sepet gitu, kan uda ngeliatnya juga sepet," sergah Fahri sembari memberikan senyum manis yang jarang-jarang ia tunjukkan pada Dinda.

"Jangan Uda, nanti Uda kena diabet," sahut Dinda sekenanya.

Kening Fahri berkerut. Dinda selalu mempunyai jawaban yang membuat ia harus berpikir lebih.

"Soalnya senyum Nda manis," imbuh Dinda penuh percaya diri, sebelum Fahri melontarkan pertanyaannya.

Fahri tersedak mendengar jawaban Dinda.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status