Share

Permintaan Dinda

"Nda bingung deh sama Uda," tukas Dinda setelah hening panjang yang mencekam di sepanjang perjalanan mereka menuju Bandung sore itu. "Sebenarnya, Uda sayang nggak sih, sama umi?"

Fahri yang tengah fokus ke jalanan, menoleh sekilas pada Dinda, kemudian kembali menatap jalan raya bebas hambatan yang mulai memadat. Pemandangan akhir minggu yang sudah lumrah menuju luar kota, terutama menuju kota Bandung. "Ya sayang, lah. Makanya uda mau nikah sama Nda walaupun kepaksa."

Dinda manyun. Walaupun ia sudah terbiasa dengan kalimat itu, tetapi hatinya masih saja memerih setiap kali Fahri mengungkit masalah perjodohan mereka. "Kalau Uda sayang, kenapa mukanya selalu kesal begitu setiap kali umi suruh pulang ke Bandung."

"Nda masih belum paham juga alasan uda malas pulang ke Bandung?"

"Iya paham."

"Terus kenapa nanya terus, sih!"

"Ya ... maksud Nda, kalau umi nanya lagi masalah anak, bilang aja, sih, kita masih usaha. Nggak usah dipikirin."

"Kita? Kayaknya uda aja deh yang usaha sendiri—"

"Ih! Te
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status