Share

35 A pov Delon

pov Delon.

“Hancur, hancur semua harapan gara-gara anak tak berguna itu. Pantas saja ada ada pasangan yang tak punya anak, tapi mereka bisa bahagia. Sedangkan kita punya anak lelaki malah selalu bikin masalah. Rumah tak ada ketenangan.”

Papa menjambak rambutnya, lalu mengusap wajah dengan kasar. Aku duduk di samping Mama yang masih pusing gara-gara tak sengaja kutonjok. Ya namanya juga tak sengaja, pastinya Mama gak marah padaku setelah sadar dari pingsannya. Tapi Papa, sejak tadi terus mengomel melebihi emak-emak di komplek saat belanja sayur.

Aku menyilangkan kaki, mengutak-ngatik layar ponselku yang menampilkan wajah para gadis cantik. Merekalah pelampiasan hasratku. Andai saja Sri yang menikah denganku, maka tak mungkin aku begini. Aku akn menjaga tubuh dan hati ini hanya untuknya seorang.

“Delon, kamu memang gak ada sopannya kalau diajak bicara. Kamu dengar gak sih Papa bicara?”

Lelaki tua itu membentakku. Aku berdecak kesal tanpa menoleh padanya. “Dengarlah. Lalu aku harus jawab
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status