Share

37 A

“Mas, kenapa menatapku seperti itu? Kamu tak rindu padaku?” cecarnya. Kulihat wajah itu memendam kekecewaan. Namun, aku lebih kecewa. Bertahun-tahun hidupku yang berharga telah rusak dan sia-sia. Yang kuharapakan dan kuperjuangkan tak seindah bayangan lagi.

“Kamu beneran Sri Mentari?”

Dia mengangguk tegas. “Mas gak kenal samaku? Aku saja langsung kenal padamu begitu membuka mata.”

Suaranya tetap merdu dan sekarang terdengar manja. Dulu dia tak mau memanggilku pakai sebutan mas karena aku adik tingkatnya di kampus. Padahal dia kelihatan lebih muda dibanding usianya. Sekarang, Sri tak ubahnya seperti ibu-ibu kampung pada umumnya yang sering ditimpa sinar matahari dan kesehariannya berkubang dalam lumpur. Apalagi suaminya hanya anak seorang petani, pasti dia harus ikut banting tulang.

Aku bergidik, melangkah menjauh darinya yang lebih agresif. Kelihatan sekali kalau dia tak bahagia dengan pernikahannya dan ingin kembali padaku yang pernah dia sia-siakan. Tapi aku tak yakin apakah dia mas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status