Share

42 A

“Kalau saja kamu datang sebelum Alina kenal Delon, pasti dia tak perlu merasakan bagaimana menggenggam luka. Kamu juga tak perlu merasakan ditipu saat menjelang pernikahan,” kekeh Raka. Aku tersenyum tipis. Andai-andai adalah perbuatan setan. Yang telah lalu tidak bisa kembali.

“Maut, rejeki dan jodoh itu adalah Rahasia Allah. Begitu juga dengan masa depan.”

“Tapi kamu memang pecundang sih. Suka sama adikku sejak masa puber. Kayak gak ada gadis seumuran kita saja. Dan setelah gadis itu dewasa, eh malah dibiarin jatuh ke pelukan orang lain. Iya kalau pelukan itu membuat nyaman, kamu bisa berdalih kalau akan ikut bahagia jika dia bahagia. Cinta itu harus diperjuangkan, Bro.”

“Iya, makanya kamu bantuin dong. Dulu aku ditolak soalnya.”

Raka tertawa terbahak-bahak. “Ya jelas ditolaklah. Ngomong pas adikku masih sakit, lewat surat pula. Astaga, gak zaman lagi. Kalau saja kamu curhat padaku saat berkunjung ke rumah waktu itu, pasti aku terus rekomendasikan kamu sebagai calon suami idaman.”

A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status