Share

Bab 52

"Ya. Kamu memikirkan begitu jauh. Yanuar makin lama kamu makin dewasa. Kamu memang kebanggaan ibu."

Hendro mengerutkan kening dan tidak berkata apa-apa. Pertama, dia tidak begitu memercayai kata-kata putranya. Tidak mungkin dia diintimidasi oleh pria seperti itu.

Kedua, saat ini dia lebih khawatir dengan kondisi ibunya, jadi dia tidak mampu memikirkan hal lain.

Saat ini, pintu bangsal terbuka, Dokter Darwin keluar dari dalam. Dia melepas maskernya dan terlihat lesu, matanya tak berdaya.

"Dokter Darwin, bagaimana kondisi ibuku?" tanya Hendro dengan gugup.

Dokter Darwin tersenyum pahit. Begitu banyak orang mempercayakan tugas-tugas penting kepadanya, tetapi dia terus gagal menanganinya. Reputasinya sebagai dokter ajaib telah hancur. "Maaf, aku sudah berusaha semaksimal mungkin," tuturnya dengan lesu.

"Apa!"

Hendro tampak terguncang dan wajahnya menjadi pucat.

Raut wajah yang lainnya masih tidak seburuk kondisinya.

"Sekarang kondisinya bagaimana? Sungguh nggak ada solusi lagi?"

Mata Hendr
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status