Share

Bab 744

Ekspresi Bahri terlihat kusut. Dia masih sangat terkejut.

"Se ... sebenarnya berapa usiamu?"

Tobi tertegun sejenak. Dia mengira tetua itu akan menanyakan tingkat kekuatannya. Tak disangka, dia malah menanyakan usianya. Tobi tersenyum dan berkata, "Dua puluh enam, kenapa?"

"Nggak mungkin!"

Respons Bahri wajar-wajar saja. Dia kemudian paham lawan begitu kuat, mana mungkin dia akan membodohi dirinya. "Mengapa kamu nggak membunuhku?"

"Kenapa harus membunuhmu?" tanya Tobi balik.

"Karena aku datang ke sini untuk membunuhmu. Sekalipun kamu membunuhku, aku juga menerimanya." Bahri sudah bersiap-siap untuk mati.

"Kamu nggak berkemampuan makanya nggak bisa membunuhku, tapi ada dua alasan mengapa aku nggak membunuhmu."

"Pertama, terus terang saja, meski aku dan Keluarga Suganda berselisih saat ini, kami juga nggak punya dendam, jadi kami nggak perlu berperang dengan mempertaruhkan hidup mati."

"Kedua, tingkat kultivasimu sudah termasuk tinggi, apalagi Guru Besar sudah jarang ditemukan di Harlanda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status