Share

ADA TAMU

27

“Mau langsung pulang atau mau mampir ke suatu tempat dulu?” tanya Om Samudra saat kami dalam perjalanan pulang.

“Nanti turunin aku di kafé Cendrawasih saja, Om.” Aku menjawab seraya mengamati layar ponsel.

“Kafé Cendrawasih?” Nada suaranya terdengar heran tapi aku tidak melihat wajahnya karena fokus dengan ponsel. Pun ia yang tengah mengemudi.

“Iya.”

“Kamu mau ngajak ngopi dulu?”

“Eh?” Aku menoleh. “Aku ada janji.”

“Janji?”

“Ya?”

“Dengan?”

Aku diam. Aku memang ada janji dengan editor yang tempo hari menawari naskahku untuk dibukukan. Dan itu aku rasa bukan urusan Om Samudra. Bukankah sesuai kesepakatan kami tidak akan mengurusi hidup masing-masing? Seperti aku yang tidak akan ikut campur perihal pekerjaan dan juga kehidupan asmaranya. Aku bahkan tidak peduli jika ia menjalin hubungan dengan seseorang baik wanita atau pria di belakangku.

“Janji dengan siapa? Kenapa tidak pernah bilang?” Ia menoleh dan menatapku sebentar.

“Urusan pekerjaan.”

“Pekerjaan? Bukannya pekerjaanmu menulis d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Sri Muliyani
ada yang mulai cemburu.........
goodnovel comment avatar
Fatimah Zuhra
makasih authorku update 2 bab
goodnovel comment avatar
sri ning
huh misterius tp menyebalkan, kenapa hanya up 1 bab
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status