Share

SENDIRI

153

Senyap, dingin, bahkan suara ketukan sepatu yang berjalan lunglai dikoridor rumah sakit ini laksana backsound music di film horor. Ya, sangat horor bagi Samudra. Tidak ada yang lebih horor daripada mendapat kabar wanita tercintanya telah tiada.

Andai ia mampu, rasanya ingin berteriak atau menangis berguling-guling untuk meluapkan kesedihannya.

Rasanya tidak ingin mempercayai kabar itu, tapi tatkala menatap wajah-wajah serius awak medis itu, sudah cukup menjelaskan jika kabar itu bukan hanya bualan. Itulah kenyataannya.

Jangan tanya bagaimana kondisi hati Samudra saat ini. Saking tak kuat menampung berbagai rasa yang menyiksa, bahkan hatinya seolah ikut mati. Kosong. Hampa. Dunia terasa runtuh di atas kepalanya.

Tubuh sang pria langsung meluruh dan terduduk di lantai begitu tiba di luar ruangan. Tulang-tulangnya sudah tak lagi mampu menopang tubuh kekarnya.

Ternyata serapuh ini dirinya, ia lemah tanpa sang ibu. Ia tergugu dengan hati yang hancur lebur. Menangis tak bersuara. Merata
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Isnia Tun
Sepertinya wanita berpakaian serba hitam,yang menatap samudra adalah Mentari...semoga segera terbongkar kebusukan klrga Benny agar Samudra tau bahwa Mentari tidak bersalah hanya di fitnah...masih keinget surat mentari di apartemen thor
goodnovel comment avatar
F3R Winata
gregetan Akuuhh...partnya keren ih..emang selalu dapet sih gregetnya. salut padamu Thor.
goodnovel comment avatar
Ning Wahy
semoga Om Sam segera tau kalau mentari di jebak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status