Share

Bab 39

BAB 39

Adzan subuh berkumandang. Bela perlahan membuka mata, melihat jam yang melingkar di atas nakas. Pandangannya beralih kepada lelaki yang terlelap disampingnya. Bela membringsut membenarkan posisi tidurnya. Menatap wajah lelaki yang kini sah menjadi bagian dari hidupnya. Tak pernah terbayangkan oleh Bela memiliki suami sebaik Pandu. Dan secepat ini.

Matanya masih setia tertuju pada wajah yang kini akan selalu disampingnya. Tak henti-henti Bela mengucap syukur. Pikirannya menerawang jauh, bayangannya mengenai pernikahan dulu pernah gagal tiba-tiba terbesit. Takut akan kegagalan dan juga takut akan kekecewaan. Wajah Imam sekilas terbayang di pelupuk mata. Hingga bulir-bulir air bening menetes. Kesakitan yang dulu pernah ia rasakan kini berubah menjadi kebahagiaan.

Pandu menggeliat lalu perlahan membuka mata. Menyaksikan Bela mengusap lembut jejak tangis di pipi.

"Kenapa, Sayang? Kok kamu menangis, ada yang sakit?" Pandu membuka mata lebar lalu memperhatikan wajah Bela yang sendu.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status